26 August 2011

What is Draconian Law?

What is Draconian Law?





The son of this Alcmaeonides was called Megacles. During the days when Megacles was foremost of the nobility occurred the first effort to turn Athens from an oligarchy to a tyranny. In the year 610 B.C. a young nobleman named Cylon called all the people to aid him in overthrowing the rule of the nobles. The revolt failed; Cylon escaped in secret, and his followers clung to the shrines of the gods for protection. They were deliberately torn thence and murdered by command of Megacles. Because of this insult to the gods, the entire family of Megacles, the Alcmaeonidae, were thereafter regarded as accursed.

Even before this outbreak, the nobles had agreed that somewhat more consideration must be shown to the common folk. The rulers decided that all the cruel laws they had passed whenever the impulse seized them should be arranged in a single plainly stated system; thus, at least, the nobles could no longer twist the laws as they willed; and a poor man might know what the law really was, and so avoid breaking it unconsciously. The man who was summoned thus to "codify" the laws was Draco. So severe were many of the old half-forgotten laws that when they were all thus clearly set forth, men were horrified at their severity. Death was made the penalty for every tiny crime, even the stealing of an apple from an orchard. Draco is said to have declared that the smallest crime deserved death, and that he knew of no severer penalty to attach to greater crimes. Of this grim code of laws men said that they were "written in blood," and the word "draconian" remains in use today as signifying a rule unflinchingly severe.

The laws of Draco did not quiet the tumults in Athens. The friends of Cylon continued to aid the common people, especially in their protests against the "accursed Alcmaeonidae." Supernatural portents were said to betoken the anger of the gods, and threatening ghosts appeared. Disasters overtook the Athenians in a war with the city of Megara. Finally, the Alcmaeonidae were banished in a body. Even the bones of their dead ancestors were exhumed and sent from the country with solemn formalities to avert the wrath of the gods. At the same time another lawmaker, Solon, was authorized to prepare a new set of laws relieving the misery of the poorer classes.

21 August 2011

Singaporeans' culinary anti-immigration protest: curry


(Reuters) - It takes a lot to start a mass campaign with political overtones in Singapore, but there's no better catalyst than food.

Tens of thousands of people in the Southeast Asian city-state said they would cook or eat curry on Sunday in a protest highlighting growing anger over increased immigration.

The campaign began after an immigrant family from China complained about the smell of curry from a Singaporean Indian neighbor's home and local officials brought about a compromise.

A Facebook page devoted to the row after reports were published in a local newspaper has drawn over 57,600 members, many of who said they were cooking curry on Sunday in a show of solidarity with the Indian family.

Read more :
http://www.reuters.com/article/2011/08/21/us-singapore-curry-idUSTRE77K0TB20110821


Sometimes little things can be turned into a big issue. Perhaps the locals just kept silent regarding the presence of foreign immigrants into Singapore due to their government policy. But this culinary protest is something to think about.

Kenapa bulih jadi begini?

email pembaca:

MAS diminta perjelas tindakannya membatal tiket balik jemaah umrah

LANGKAH Syarikat Penerbangan Malaysia (MAS) tidak memberi apa-apa
ulasan ke atas tindakannya membatal tiket penerbangan balik jemaah umrah
dari lapangan terbang di Jeddah pada 21 Mac lalu dengan penerbangan MH
151 pada jam 9.20 malam, merupakan sesuatu yang malang dan
mendukacitakan jemaah terbabit, malah kumpulan jemaah umrah yang lain.

Berita Harian, Jumaat 15 April, lalu menyiarkan tajuk, “ Kesal MAS batal tiket
penerbangan balik jemaah umrah ”. Jemaah umrah seramai 48 orang yang
terdiri daripada pegawai kerajaan, guru dan pesara serta anak dan cucu
mereka berlepas dari Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur
(KLIA) dengan pesawat Gulf Air pada 9 Mac dan dijadual pulang dengan
penerbangan MAS pada 21 Mac.

Tetapi malangnya, ketika beratur di kauter tiket MAS di Jeddah, mereka
diberitahu Tiket Kelas M mereka dibatalkan dengan tidak diberitahu sebab-
sebab pembatalan tersebut, malah jemaah atau pengendali umrah
dikehendaki membuat bayaran tambahan untuk Tiket Kelas B.


Bagaimanapun, 15 orang jemaah diberi tiket Kelas M, tetapi tiket bagi dua
orang jemaah dibatalkan terus oleh MAS dan mereka ini terpaksalah pulang
pada keesokan harinya.
2

Masalahnya, kenapa bayaran tambahan atas tiket Kelas B dikenakan ke atas
pelanggan atau pengendali umrah, tidak kepada ejen tiket MAS. Disebabkan
semua jemaah ingin cepat pulang ke tanah air, sejumlah 12,000 rial dibayar
pada saat akhir pesawat hampir berlepas ke Kuala Lumpur.

Difahamkan, masalah ini telah dipanjangkan kepada pihak MAS di Kota Bharu
dan Kuala Lumpur, Tetapi sehingga ini tidak ada jawapan. Di mana silapnya
atau ada dalang disebalik kejadian tersebut.

MAS merupakan syarikat yang bertaraf GLC dan rakyat Malaysia di bawah
kepimpinan Datuk Seri Najib Razak perlu tahu apa sudahnya. Tambahan pula,
ini bukanlah kejadian pertama dialami rakyat Malaysia, malah pernah berlaku
juga ke atas syarikat pengendali umrah lain.

Kita perlu tahu, siapa pengurus kauter tiket MAS di Jeddah itu. Rakyat
Malaysia?. Tidak. Mereka dengan sengaja mengoyak tiket di depan mata
jemaah. Mungkin ini satu sabotaj yang diamalkan mereka untuk melenyapkan
harapan rakyat Malaysia agar MAS terus maju.

Saya percaya jemaah atau pengendali umrah terbabit, malah ajensi pengendali
umrah atau haji lain, sangat-sangat mengharapkan pihak pengurusan MAS
terutama Ketua Eksekutif MAS, Kementerian Pelancongan atau Persatuan Agensi-Agensi Pelancongann dan Pengembaraan Malaysia (MATTA) menyiasat kejadian dan mendedahkan persoalan yang berbangkit, supaya rakyat Malaysia mengetahui puncanya dan mengatasinya demi Negara Malaysia.

Malah jika terdapat kesilapan, maka pihak MAS hendaklah bertanggongjawab
dan membayar balik sejumlah wang yang dibayar itu, supaya imej MAS yang
beroperasi di luar Negara dapat diperbaiki sewajarnya.

A. Ghani Mahmud.

Pisau kata " apahal sampai koyak depan jemaah, awat kurang ajaq sangat.MAS tak jawap apahal?"

Read more: http://www.pisau.net/2011/08/mas-koyak-tiket-depan-jemaah-umrah.html#ixzz1Vg2cOCR2


Adakah ini akai halus nak mellekkehkan MAS. Kebetulan pula saham dah jatuh berbanding Air Asia. MAS ditubuhkan atas kepentingan negara. Tapi tindakan ini samada benar atau tidak tidak mewakili kepentingan negara. Semua mau kasi sungkurkah?

Telur Dalam Telur

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAMBI - Atmarwati, warga Desa Semumu, Kecamatan Depati Tujuh, terkejut ketika telur yang akan ia goreng, ternyata menyimpan telur lain di dalam cangkangnya. Karena melihat ada hal yang aneh, akhirnya Atmarwati mengurungkan niatnya menggoreng telur tersebut.

Menurut anak Atmarwati, Oky, ibunya menemukan telur aneh tersebut saat hendak membuat telur dadar yang akan disantap bersama saat berbuka puasa. Setelah selesai meminum segelas air, ia pun bergegas ke dapur untuk menggoreng telur.

"Namun saat telur dibuka, mama terkejut karena terdapat sebutir telur lagi di dalam telur tersebut. Akhirnya telur tersebut ia simpan dan menggantinya dengan telur lainnya," ujar Oky, Jumat (19/8/2011).

Source :
http://banjarmasin.tribunnews.com/read/artikel/2011/8/20/95348/Wow-Ada-Telur-Dalam-Telur

Ini kebesaran Maha Kuasa. Di Malaysia pun kerap berlaku kejadian aneh sebegini. Tapi ada juga yang tidak aneh. Seperti Kencing Dalam Kencing. Ini kerap berlaku dalam melaksanakan satu-satu keperluan yang melibatkan kepentingan semua atau kepentingan sendiri. Apabila Kencing Dalam Kencing makanya, makin kurang kantung wang kerana kita terpaksa membayar lebeh.

INTERPOL Notices & Diffusions



1. Red Notice
To seek the arrest or provisional arrest of wanted persons with a view to extradition.

2. Blue Notice
To collect additional information about a person’s identity or activities in relation to a crime.

3. Green Notice

To provide warnings and criminal intelligence about persons who have committed criminal offences and are likely to repeat these crimes in other countries.

4. Yellow Notice
To help locate missing persons, often minors, or to help identify persons who are unable to identify themselves.

5. Black Notice

To seek information on unidentified bodies.

6. Orange Notice
To warn police, public entities and other international organizations about potential threats from disguised weapons, parcel bombs and other dangerous materials.

7. Purple Notice

To provide information on modi operandi, procedures, objects, devices and hiding places used by criminals.


Special Notice

INTERPOL-United Nations Special Notice

Issued for groups and individuals who are the targets of UN sanctions against Al Qaeda and the Taliban.

Akaun Twitter pakai nama Nabi Muhammad SAW??

Baru kemarin malam nih saya tahu tentang hal ini. Waktu disuruh lihat BBM teman saya pun ikut kaget kenapa ada orang yang tega bikin akun seorang Nabi Muhammad SAW dengan bio yang menjelek-jelekan. Apa orang ini mau membuat perang rasis antar umat beragama ya? Benar-benar memalukan orang yang sudah membuat akun itu.

Dengan username @Rasullah_SAW dia coba follow orang-orang dan ikut mengisi mention di tweet orang lain. Iya kalau membalasnya dengan perintah baik atau yang ngga menyesatkan, akun ini isinya hanya menyesatkan orang-orang saja. Bayangkan saja dia berkata “Tuhanku menyuruh aku untuk berpoligami paling banyak 4 kali, tapi aku melarangnya dengan menikah lagi lebih dari 4 kali” bukankah itu suatu penghinaan yang terangat sangat dalam bagi umat Islam?

Di atas tadi saya menjelaskan tentang akun @Rasullah_SAW , eh sekarang muncul lagi akun twitter yang juga sama-sama meresahkan masyarakat dengan username @mohfcuk. Dia juga mengatakan hal yang sangat menyimpang dari ajaran agama islam. Si akun ini mengatakan bahwa kitab Injil itu ngga ada, benar-benar bisa membikin perang rasis akun ini.

Akaun ini telah dibanned tetapi kelaku kelaku begini dah meresap di negara ini. Hairan kenapa seolah-olah tidak wujud rasa sensitif semasa masharakat. Perkara-perkara sebegini rancak menular dalam 6 tahun kebelakangan. Sensitif ini pelbagai. Ini adalah sensitiviti agama.

Ada yang mempermainkan lagu kebangsaan. Warga sendiri pulak tu. Tapi apa yang dia dapat? Pengajaran? Entahlah. Dia dapat bikin short movie lagi malah dapat duit tampung kos pembikinan. Apa tu ... Nasik Lemak 2.0? Waah 2.0 sahaja sekarang ni. Suka benar dengan 2.0 yeeek?

Di negara ini pun banyak akaun FB yang menghina agama penganut lain. Sudah dikesan dikenalpasti. Tapi khabarnya tiada tindakan. Eloklah, kita ini bangsa pemaaf walaupun dah sampai ayaq kencing masuk ke dalam mata.

Ada ruang berlembut ada ruang tegas. Tetapi kalau rakyat melihat tiada ketegasan dalam situasi yang sebenarnya sangat meresahkan. Rakyat menjauhi. Jangan buat ramai selepas itu.

Salam Ramadahan ke 20.