17 January 2011

Pyanhabib

Lama benar tak baca sajak Pyanhabib. Kebetulan Pyan bersajak lagi. Bersajak kerana sebuah karya 71 yang dipopularkan balek. Kesah itu diletak tepi kerana mari kita bersajak bersama. Pedulikan apa berlaku sebelum sajak itu bersajak :


Wo, macha!

ADA satu peeak banyak sibuk jerit kasi tahan itu fakta sejara,
apa macam suda tulis dalam itu sekola punya buku teks sejara,
sekarang suda jerit mo kasi padam,
...lagi mo kasi sembunyi itu fakta sejara dalam itu Interlok punya novel,
suda kasi tulis.
Tengokkk, apa macam yipokrit punya worang!

Sikit mo cerita,
Interlok punya dalam ada tulis,
itu Maniam, India Selatan punya worang sini Malaysia juga ada mari,
itu jam Pulo Pinang suda sampai. Itu Maniam baanyaak seronok,
Maniam baanyaak suka ati tengo ini Malaysia punya dalam tada kasta, yellek..
Ini Malaysia punya dalam kasi idup satu ati, worang cakap muyibbah, amma..
ini negara banyak aman.

Deyy! (angkat & lurus jari telunjuk)
Apasal you kasi bakar itu sekola punya buku teks?
You ada faham itu Interlok punya dalam ada tulis ka, macha?

Deyy T Murugiah,
itu satu buku punya pasal,
you satu negara mo kasi bakar ka?

Citt! Yenna thambi, sikit mo cerita sama you,
itu jam, itu buku kasi tulis huruf `t', you bulum ada, you bulum branak lagi, tahu?

Thambi, satu-dua kata `paria' suda kasi tulis dalam itu buku, you suda kasi pusing, wone' renndekk words,

thambi, you ajak satu kaum main bakar-bakar.
You mo bakar satu negara? Citt!

Thambi, saya banyak brasa you tada baca apa itu dalam Interlok kasi tulis.
Saya laagi baanyaak brasa ada lain worang suda diri you punya blakang, politik suda kasi main, wo!

Murugiah, kasi buka you punya kepala, jangan kasi you punya worang punya kepala, batu besar dalam ada duduk!

Sekian, terima kaseyy.

-Pyanhabib
15 Jan 2011

No comments: